Lebih dekat dengan Lamalera dalam Tradisi Baleo.
Tulisan ini pertama kali saya tulis tahun 2016 dan terbit di Rubrik Seni Budaya Majalah Mahaiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta dengan judul “Menjamah cerita dalam tradisi baleo Lamalera”. Tulisan ini lalu mengalami perubahan judul menjadi “Lebih dekat dengan Lamalera dalam Tradisi Baleo”, ketika saya mengingat sebuah masukan dari seorang senior saya, kini dia bekerja di kantor Berita Antara News. Lebih dekat dengan Lamalera dalam Tradisi Baleo. Lamalera terkenal dengan Tradisi Baleo. Oleh Anselmus Masan Rumat (Anzhello Lamablawa) Saat gong berbunyi, seorang pria mengangkat sebuah kayu berukuran sebuah pendayung perahu. Lebar kayu itu bisa digenggam dengan kepalan tangan. Kayu yang sudah digenggam sudah lebih tinggi dari kepalanya. Para awak perahu duduk melingkar. Hadapan mereka tertuju kepada pria sang pemegang kayu itu. mereka lantas berdoa. Tubuh mereka bergoyang miring ke kanan, miring kiri, kadang ke depan, kedang ke belakang. Banyak gerakan ju...