"Troides helena, a rare species owned Indonesia"


“Troides… Troides… Troides… ”. Teriak Cyrillus Mola, salah satu mahasiswa FTB UAJY  memecah keheningan taman hotel Jayakarta siang itu. FTB UAJY adalah Fakultas Teknobiologi, salah satu fakultas di Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Siang itu mereka tengah melakukan sampling (Pengambilan data), untuk mengetahui keanekaragaman kupu-kupu di Taman Hotel Jayakarta.  

Beberapa saat setelah teriakan itu, kemudian Jaring serangga (trap Insect) disiapkan. Set…. eh Troides itu malah terbang makin tinggi dan menjauh keluar dari taman hotel.
Apa itu Troides? Pertanyaan yang muncul kemudian pemicu, untuk cerita ini dikisahkan.

Cerita Oleh = Anselmus Masan Rumat
Pengantar oleh Cyrilus Mola.
Troides helena, Sumber Google 2018


         Hari itu cukup cerah, digunakan untuk bercengkerama tidak ada salahnya. Lokasinya tidak begitu jauh dari pusat kota Yogyakarta, mungkin 4 kilometer, ditempuh sekitar 30 menit dengan kecepatan santai.  Di bagian selatan taman hotel Jayakarta itu. Cerita dimulai tentang penyatuan impian dan pengalaman. Dipercaya bahwa semester depan akan ada perubahan. Merubah sebuah hal yang monoton menjadi sebuah edukasi akademik ditambah dengan pengalaman untuk mempersiapkan diri setelah lulus dari Universitas.        

            Cerita berhenti sejenak ketika seekor serangga lewat, yang katanya adalah serangga langkah, dilindungi oleh Undang-undang Republik Indonesia. Serangga itu dikenal dengan nama Troides helena. Serangga bersayap sisik itu terbang dari arah selatan taman hotel Jayakarta. Melintas dengan kecepatan napas normal. Gaya terbangnya pelan, seolah mengemban beban berat. Fenomena itu terjadi sekitar pukul 12 :02 WIB, 10 November 2018.         

Pengalaman perdana  tentang penemuan serangga langkah itu kemudian mengantarkan saya untuk lebih dalam mengenal dunia kupu-kupu, terkhususnya, Troides helena. Data tentang kupu mulai dilahap satu persatu. 

Troides helena begitu nama Ilmiah serangga itu. Troides helena, serangga keluarga kupu-kupu ini ditemukan di Thailand, Semenanjung malaya, Sumatera, Jawa dan Kalimantan. Awalnya kupu-kupu ekor layang-layang ini (alias Toides helena)  dijuluki dengan nama ornhitoptera amphrisius.

Pada banyak penelitian dikatakan bahwa, Populasi kupu-kupu akan lebih banyak pada daerah dengan kondisi udara, air, dan tanah yang belum tercemar, serta tersedia pakan dan kanopi yang memadai untuk kebutuhan hidupnya. Misalnya, daya dukung vegetasi merupakan hal pendukung untuk kehidupan kupu-kupu. Troides helena  termasuk di dalam kategori itu.
           Dalam sebuah kelas Biologi Konservasi di FTB UAJY,  dikatakan bahwa daya dukung diperlukan dalam penelitian ekologi. Berbagai penelitian tentang daya dukung ekologi kupu-kupu mulai dicari, di baca dan di pahami satu persatu, secara perlahan, tapi terus dilakukan.

Dari banyak sumber dikatakan bahwa, pakan utama Troides helena, yaitu Aristolochia foveolata dan Aristolochia tagala. Namun penelitian dalam tulisan Afifi Rahmadetiasani, dikatakan bahwa ditemukan 9 tanaman baru sebagai pakan kupu troides Helena, diantaranya, Krosandra, Tunbergia, Melati, Jati Emas, Kembang Merak, Kaca Piring, Soka, dan Sirih hutan.

 Keberadaan Troides helena menentukan keberadaan tanaman inang. Jika sebaliknya menghasilkan hal  yang sama. begitu gambaran teori yang didapat. Secara peraturan Troides helena adalah salah satu jenis kupu kupu langkah yang dilindungi dalam undang-undang di Indonesia. Lebih tepatnya Troides helena dilindungi dalam PP UU RI no. 5 tahun 1990, diantara 11 spesies serangga lainnya. 

Seperti pada kupu umumnya, Troides helena berperan sebagai pollinator, bioindikator lingkungan, dan berperan juga sebagai plasma nutfah kekakayaan jenis kupu-kupu di Indonesia. Tidak bisa terpungkiri bahwa tanaman obat turut diserbuk oleh serangga bersayap bersisik ini, meski bukan penyerbuk utama seperti tawon dan lebah. Troides helena termasuk family Papilionidae. Data terakhir di Yogyakarta, Troides helena ditemukan di dua tempat yaitu Kulonprogo dan Gunung kidul. Namun pendataan spesies ini masih terus berlanjut selama masih ada yang peduli dengan serangga bersayap ekor ini. 
Troides helena, Google 2018

  Salah satu penelitian mengatakan bahwa, Troides helena, menyukai dan akan hidup pada tempat yang sejuk dan bersih dengan ketinggian kira-kira 0-1.000 m dpl yang dilengkapi naungan vegetasi yang tidak terlalu longgar dan tidak terlalu rapat. Faktor keterancaman kupu-kupu pun tidak lupa di bahas. Dimana penebang pohon, pengalihan fungsi, lahan alami menjadi perkebunan, lahan pertanian dan semacamnya, penyebab penurunan populasi Troides helena, terjadi juga pada kupu-kupu umumnya.  Mulai dari tahun 1985-2005 indonesia mengekspor 23.895 ekor kupu-kupu raja Helena, belum termasuk yang ilegal. Belum diketahui data explorasi kupu-kupu 1 dekade belakangan ini.  Berdasarkan PP No 8/1999 LIPI memegang otoritas keilmuwan mengenai peraturan izin perdagangan satwa, termasuk serangga jenis ini. 
          
         Strategi konservasi kupu-kupu Troides alias raja helena kini mulai berkoar. Berharap bisa didengar. Keberadaan kupu-kupu memiliki potensi riset, namun penelitian masih sedikit, bisa dikatakan bahwa Troides helena dan kupu kupu umumnya, secara keilmuan belum terungkap tuntas. Baru ada satu buku yang membahas tentang kupu-kupu dilindungi (Peggie, 2011. Precius dan protected Indonesia Butterfly). Djunijanti peggie adalah pakar kupu-kupu pertama di Indonesia. Luar biasa. 

Meski belum banyak, tapi beberapa data penelitian terkemuka di tanah air telah di publish. Perjuangan mereka para peniliti patut dihargai, ditulis dan dilaporkan bahwa perjuangan tentang pendataan kupu-kupu pernah ada di bumi pertiwi ini.
 Salah satunya adalah pengolahan lahan konservasi kupu-kupu telah dilakukan oleh Dosen dan mahasiswa IPB (Institut Pertanian Bogor). Mereka men-design tempat khusus untuk memelihara kupu-kupu. Mereka melakukan konservasi khusus oleh Triodes helena dan Papilio memnon. Tempat penanaman pakan telah dibuat untuk dijadikan sebagai daya dukung kelangsungan hidup kedua jenis kupu itu.
Hasil pengolahan itu kemudian dijadikan kerajinan seperti gantungan kunci, dan beberapa bentuk kerajinan lain semacamnya. Pentingnya fungsi kedua jenis kupu dari sisi ekonomi telah memberi fokus ilmu khusus. Mata kuliah khusus tentang kerajinan dan keseehatan satwa liar kini telah diajarkan di Kampus IPB. 
Keanekaragaman kupu-kupu dapat dijelaskan dalam indeks shanon winner. Ada 3 kategori indeks keaneragaman yaitu rendah, sedang, dan tinggi. Misalnya, Penelitian keanekaragaman kupu-kupu di dilakukan winda dkk, hasil keanekaragaman sedang, dengan nilai indeks keanekaragan berada pada tahap 2. Keanekaragaman tinggi memiliki indeks keanekaragaman sebesar 3 dan keanekaragaman rendah indeks keanekaragaman dibawah 2.
Lebih dari itu, studi tentang konservasi kupu-kupu masih berlangsung seiring dengan berjalannya waktu. Konservasi kupu-kupu dapat memberi nilai estetika, ekonomi sosial budaya, edukasi, research (penelitian) dan masih beberapa aspek penting. 
Tak terhitung waktu yang dihabiskan untuk melaporkan tentang spesies langkah milik Indonesia Ini. Tak terhitung perjuangan dan usaha yang dilakukan untuk mengungkap pentingnya spesies ini, karena masih ada perjuangan yang lebih besar yang belum diketahui, dan sudah seharusnya masuk akan dalam sejarah kekayaan spesies Indonesia. Hingga saat ini, Studi tentang keberadaan kupu-kupu terkhususnya keanekaragaman kupu kupu sampai saat ini belum berujung.
Troides helena, Google 2018

Yang menarik adalah peradapan manusia terus berkembang, itu pasti. Pembangunan, pengalihan lahan terus terjadi di bumi ini. Pembangunan bisa ditemukan dalam bermacam bentuk, sebut saja indutri, hotel, mall dan semacamnya. itu merupakan kebutuhan manusia yang tidak bisa ditunda-tunda. Sebut saja, Perdagangan Ilegal adalah salah satu praktik transaksi yang tidak asing lagi terjadi di negeri ini. 
Tapi salut kepada beberapa orang yang masih terus menyediakan habitat  untuk kelangsungan hidup kupu, Troides helena. Sebut saja taman hotel  adalah perjuangan tak kasat mata tapi saat ini masih menyediakan dan memberi napas baru bagi Troides helena, serangga langkah, milik Indonesia itu.  
Sudah sepantasanya diucapkan apresiasi setinggi langit kepada berbagai peneliti yang telah berkontrubis dalam penelitian tentang keanekaragaman kupu-kupu. Kepada pihak hotel Jayakarta karena turut memberi kontribusi penuh untuk harmonisasi alam dan manusia, sehingga kisah ini berani untuk diceritakan. Itu luar biasa.  Karena perjuangan pantas untuk dibicarakan. Ketika masih ada kehidupan, kisahkanlah. Saya boleh mengatakan bahwa harmonisasi antara alam dan manusia adalah salah satu dari tujuan utama kehidupan di Planet Biru ini. 






 



Comments