Terhibur dan terlarut dalam pekatnya doktrin cerita cita
cita.
Oleh Anselmus Masan Rumat.
Dinding Warung
itu dominan berwarna kuning. Ukurannya kira kira 3 x 3 Meter. Letaknya sekitar
5 meter dari komplek kampus 2 universitas atma jaya Yogyakarta. Lokasi tidak
jauh dari kampus membuat sering mahasiswa berkumpul di warung ini. Warung ini
namanya burjo, dilengkapi dengan masakan khas jawa barat.
Cerita anak
anak di warung ketika berkumpul cukup bervariasi. Variasi cerita ini membuat
fenomena di warung ini terasa lebih berasa. tumpukan ide pemikiran dan inovasi bisa ditemukan di warung tersebut. Reaksi
berbagi cerita dan bertukar pikiran terjadi begitu saja. Tidak salah jika
diantara mereka akan kerap kali bercengkarama tentang ide cemerlang di tempat ini.
Brisnip Damenta,
begitu orang orang mengenal dia. Pria asal
medan ini merupakan salah satu pengunjung setia di warung itu. Di semester
genap nanti dia akan menyelesaikan seminar tugas akhirnya. Tidak banyak yang
tau bahwa pria kelahiran 1998 ini memiliki cita cita kelak pengen menjadi
Gubernur di daerahnya (Medan Red).
![]() | |
Orang bebas melukis masa depannya Sumber foto google 2018 |
Mahasiswa
lainnya adalah Rendi bercita cita jadi pengusaha, Andre masih memikirkan cita
citanya, Bekerpin ingin menjadi seorang Pegawai Negeri Sipil dan usaha
sampingan wirausaha, Pardede berhasyrat menjadi seorang teknisi nuklir, dan
masih banyak lagi. salah satu lingkungan
eksistensi mereka berada di warung ini.
Bisa saja
kehidupan itu diramuh dalam secuil ungkapan. Ungkapan yang timbul dari alam itu
sendiri. Boleh didengar, tapi jangan lupa untuk dimaknai, bahwa setiap orang
punya strategi hidup sendiri sendiri. Jiwa yang bebas pengen tampil perfect. Itulah
hakikatnya.
“Setiap orang punya cerita hidup
sendiri-sendiri. Setiap orang juga punya strategi hidup masing-masing. kalimat ini merupakan kalimat pemberian
seorang teman yang kebetulan kita saling kenal. Ini bukan cerita sosok mereka
yang telah menang di medan perang. Tapi mereka ini yang sedang berjuang
mempertahankan fenomena masa lalu untuk mempertahankan bangsa ini. Tidak harus
dari mereka yang sudah sukses dan yang sudah
tua untuk menulis sebuah kisah. Kisah ini diceritakan dari mereka yang
masih berumur 20 an tahun. Mereka mungkin tidak sehebat sekarang tapi melalui
sebuah proses mereka akan terbentuk dari proses itu sendiri”.
Mereka inilah
yang akan mendefenisikan bangsa ini. Defenisinya berawal dari daerah mereka
mereka masing masing. Luar biasa Keren.
Keren kakak 👍
ReplyDelete